Belajar di Rumah, Jangan Lupa Ajarkan 3 Kata Ajaib ini !

img source : https://images.app.goo.gl/D3qHxLv8bd8CZrMa7

Sepekan lamanya kita sudah melaksanakan kegiatan belajar di rumah sebagai salah satu bentuk social distancing untuk memutus rantai penyebaran virus corona. 

Banyak ragam kegiatan belajar di rumah yang hampir pasti sudah dilakukan oleh anak dan orang tuanya. Salah satunya adalah dengan menggunakan moda daring. Pembelajaran moda daring menuai pro dan kontra sehingga memicu tingkat perbedaan efektivitas. 

Adanya sarana dan prasarana pendukung yang memadai dan kesiapan pihak sekolah, siswa dan orang tua dalam mengakses Learning Management System (LMS) merupakan alasan bagi pihak yang pro terhadap kebijakan pembelajaran jarak jauh dengan moda daring. Sedangkan, sarana dan prasarana minim, terbatasnya kompetensi guru, siswa dan orang tua dalam mengakses LMS, merupakan situasi yang menyebabkan pihak - pihak lain menyatakan kontra terhadap kebijakan ini. 

Terlepas dari adanya pro dan kontra, masalah social distancing memang tidak bisa dianggap sepele. Azas yang dianut adalah azas kepatuhan.

Jika setiap orang ikut mengambil bagian untuk memutus rantai penyebaran virus corona, maka gerakan ini akan berhasil. Namun jika tidak, maka efeknya akan semakin merugikan. 

Sikap patuh sendiri merupakan sebuah karakter yang harus diajarkan kepada anak saat melaksanakan kegiatan belajar di rumah. Sikap patuh tercermin dari upaya mendisiplinkan diri sendiri terhadap aturan - aturan yang berlaku di rumah. 

Aturan yang berlaku di rumah harus diperkenalkan sejak anak masih usia dini, mulai dari cara yang paling sederhana yaitu dengan mengajak anak terbiasa mengatakan 3 kata ajaib. 

Tiga kata ajaib yang dimaksud adalah : 
1. Maaf 

2. Tolong

3. Terima kasih 

Mungkin banyak orang yang menganggap hal ini adalah sepele. Namun, jika dari kecil kita tidak menanamkan pendidikan karakter, maka kelak anak akan tumbuh menjadi pribadi yang abai terhadap aturan - aturan yang ada di sekelilingnya. 

Ada sebuah cerita yang bisa dijadikan bahan refleksi para guru dan orang tua : 

Seorang anak kecil tinggal bersama ibunya di rumah mereka yang sederhana. Saking sederhananya, si anak tidak pernah diberi uang jajan oleh ibu tersebut. Suatu hari, teman si anak memberikan sebuah permen yang sangat manis kepadanya. Anak itu menikmati permennya dengan sangat senang. Selama beberapa hari, si anak terus diberikan permen oleh temannya. Namun, suatu ketika, temannya tidak memberi permen lagi kepadanya. Lalu, ia pun pergi ke kios tempat permen itu dijual. Ia melihat ke sekeliling kios yang tampak sepi. Lalu, cepat - cepat ia merogoh toples permen dengan tangannya. Ia mengambil beberapa permen manis yang disembunyikannya di kantong baju. Penjaga kios pun tidak mengetahuinya. Sesampainya di rumah, ibunya kaget mendapati anak itu sedang memakan permen. Ia hanya membiarkannya. Namun lama kelamaan, si anak jadi terus menerus mencuri di kios itu bahkan di kios yang lain juga. Ia tumbuh besar menjadi seorang pencuri. Sekarang ia mencuri uang, pakaian, dan barang - barang lainnya. Ibunya mengetahuinya tapi ia tetap membiarkannya. Hari itu, tiba - tiba ia tertangkap polisi. Di hari persidangannya, ia berkata,"Saya mencuri karena saya tidak diberi tahu oleh ibu saya jika itu adalah hal yang salah." Ibunya menunduk dan menyesali perkataan anaknya. Ia memohon maaf pada semua hadirin dan pulang dengan penuh air mata. 

Berdasarkan cerita di atas, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa orang tua perlu mengambil peran sebagai pendidik di rumah untuk mengembangkan karakter mereka. Dalam hal ini, jadilah teladan bagi anak - anak, latihlah anak - anak dengan 3 kata ajaib, maaf, tolong, dan terima kasih. Agar kelak mereka dapat menjadi pribadi yang cerdas seutuhnya. 

Yuk mulai dari sekarang, 
Mulai dari diri sendiri, 
Kalau bukan kita, siapa lagi ? 

15 Komentar untuk "Belajar di Rumah, Jangan Lupa Ajarkan 3 Kata Ajaib ini !"

  1. Benar Bu, asas kepatuhan di mulai sejak dini dan di mulai dr keluarga.... It's a must...!!! Gbu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kadang malah orang dewasa yg paling susah dikasih tahu, Bu. Tgu kesadaran jg gak sadar - sadar.

      Hapus
  2. Artikelnya sangat menarik cikgu.

    BalasHapus
  3. Tiga kata yang sering kita dengar namun terkadang masih sulit diucapkan. Itu karena belum dibiasakan di rumahnya. Artikel ini sungguh menyadarkan kita sebagai orang tua untuk tidak menyepelekan tiga kata itu. Keren Bu Tere

    BalasHapus
  4. Betul, Pak. Mmg kita harus jadi teladan dulu buat anak2. Mksh ya commentnya.

    BalasHapus
  5. Sepakat ibu Tere.
    Dibutuhkan peran orang tua dan guru untuk menanamkannya pada diri anak-anak kita.

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel