Guru Dibayar Jutaan Rupiah Sekali Mengajar Dari Rumah, Mau ???
Sudah sepekan berlalu sejak dikeluarkannya surat
edaran dari Kepala Daerah dan Kepala Dinas Pendidikan terkait kebijakan Belajar
di Rumah bagi siswa dan Bekerja Dari Rumah bagi guru. Walaupun ternyata di
beberapa daerah lainnya, guru tetap masuk sekolah, namun aktivitas KBM di
sekolah tidak berjalan sebagaimana mestinya. Guru hanya mengerjakan tugas piket
dan administrasi, terlebih menyiapkan materi untuk Pembelajaran Jarak Jauh
melalui daring.
Dalam menyiapkan materi pembelajaran daring, guru
dapat membuat beragam konten pembelajaran menarik dalam bentuk power point,
video pembelajaran, ataupun kuis online. Banyak sekali aplikasi yang memudahkan
guru untuk menuangkan ide kreatifnya tersebut sampai menjadi sebuah konten
pembelajaran yang siap dipelajari oleh siswanya di rumah.
Selain dengan menyiapkan konten menarik, guru
juga dapat melakukan pembelajaran daring melalui cara mengajar langsung lewat
live streaming youtube dan facebook. Bahkan, saat ini guru – guru juga dapat
berinteraksi dengan siswanya melalui aplikasi meeting online seperti : webex,
talk fushion, zoom, google hangout, dll.
Selain melakukan pembelajaran langsung seperti
live streaming dan meeting online, pembelajaran daring dapat juga dilakukan
dengan menonton youtube. Jadi, guru mengunggah video pembelajaran di channel
youtube kemudian membagikan link video pembelajarannya pada siswa, selanjutnya siswa
menonton video tersebut atau mendownload videonya.
Penulis berpendapat bahwa cara tersebut lebih praktis
dan sangat mudah bagi siswa untuk mendapatkan konten atau materi pembelajaran. Khususnya
bagi siswa yang memiliki keterampilan terbatas dalam mengakses internet, dalam
hal ini membuat alamat email, menginstal aplikasi, dll. Bagi anak – anak yang
bersekolah di kota, mungkin hal ini jarang ditemukan, tetapi bagi anak – anak yang
ada di daerah penulis, hal ini bukan saja menjadi kesulitan anak tetapi juga
menyulitkan orang tua yang diminta mendampingi anak saat belajar di rumah.
Berbeda dengan menonton youtube, anak – anak kecil
yang belum usia sekolah saja, sudah bisa membuka youtube dari gawai bahkan
dengan mudahnya mereka mengunduh / download video – video yang mereka sukai
dari channel youtube tersebut.
Ada juga keuntungan bagi guru jika membuat
video pembelajaran dan menguploadnya di youtube. Selain bisa meningkatkan
kreativitas dalam memanfaatkan TIK, membagikan ilmu kepada siswa, juga bisa
mendatangkan keuntungan pendapatan sampai berjuta – juta rupiah. Sebelum
penulis membahasnya lebih lanjut, coba simak video berikut ini :
Apa yang Anda lihat dari video tersebut ?
Adakah hal menarik yang ditemukan,
selain dari segi konten / materi video tersebut ? Menurut penulis, hal yang sangat
menarik dari video tersebut adalah jumlah views nya yang fantastis. Lebih dari
3,4 Juta views, artinya video tersebut sudah ditonton oleh 3.400.000 orang
bahkan lebih. WOOWW!!!
Anda akan lebih kaget lagi bila mengetahui
Berapa banyak pendapatan yang diperoleh untuk satu video tersebut. Penulis
mencoba searching informasi terkait cara menghitung pendapatan youtuber berdasarkan
jumlah views. Berikut ini informasinya yang penulis dapatkan dari https://jalantikus.com/news/26052/cara-menghitung-jumlah-pendapatan-youtube/
:
Pendapatan yang biasanya dihitung oleh para YouTuber adalah
melalui impression yang dimiliki. Impression
merupakan jumlah iklan yang tampil di layar penonton. Semakin
besar impression pada sebuah halaman video yang di-upload, maka semakin
besar pendapatan yang kamu miliki.
Penghitungan kasar pendapatan melalui jumlah views pada
iklan yang bisa dihitung melalui CPM
(Cost per Million) dan CPC (Cost per Click). Menghitung CPM yaitu
setiap seribu views pada iklan dalam halaman video akan dihargai sekitar 1
USD atau Rp14.000,00 (menyesuaikan kurs dollar). Namun, jumlah CPM yang
diberikan tidak dapat disebutkan secara mutlak.
Sementara, menghitung
CPC yaitu pendapatan yang dihasilkan dari jumlah klik pada
iklan yang ada pada halaman video. Harga yang diberikan pada CPC ini relatif
lebih mahal dari CPM.
Jadi, jika kamu memiliki 5000 views pada iklan maka pendapatan yang akan kamu terima sejumlah
5 USD. Serta ditambahkan dengan jumlah
klik pada iklan. Lalu, dari pendapatan CPM dan CPC didapatkan revenue atau
jumlah pendapatan. Itulah yang akan kamu dapatkan dari satu video yang
diupload.
Sekarang, mari kita hitung pendapatan
Paman Apiq (youtuber pada video di atas) :
(3.438.465 : 1.000) X 14.000 (kurs dollar 2017) = 48.138.510 (estimasi)
Penulis
pun merasa penasaran dan mencoba menghubungi Paman Apiq untuk meminta
konfirmasi terkait penghitungan di atas. Berdasarkan informasi yang beliau sampaikan
melalui wapri, jumlah tersebut merupakan estimasi pendapatan yang diperoleh dan
masih ada pembagian penghasilan dengan pihak perusahaan youtube sendiri,
sekitar 55 % untuk youtuber dan 45 % untuk youtube. Selain itu masih ada pajak
yang harus dibayar. Namun, nominal yang diperoleh tentunya masih sangat besar,
bukan ? Bilangannya masih puluhan juta, lho.
Itu
dari satu video. Belum dihitung dengan video yang lain selama satu bulan. Kira – kira, jika kita
bandingkan dengan gaji kita mengajar selama satu bulan, bagaimana ? Beda jauh,
kan ? Memang setiap video tidak bisa menghasilkan pendapatan yang sama besarnya
seperti itu. Kuncinya adalah kreatif. Baik dari segi konten yang disajikan
maupun cara menyajikannya. Selain itu, tentunya kita harus belajar menjadi
youtuber terlebih dahulu. Caranya ? Buat channel youtube dan mulailah
berkreasi. Banyak materi yang bisa kita jadikan konten di channel youtube kita,
tidak harus tentang pendidikan. Saran penulis, tentukan dulu personal branding
kita sebelum mulai membuat channel youtube. Materi tentang personal branding
dapat dipelajari >>>>> Di Sini
Jika
tertarik untuk menjadi youtuber, ikuti terus postingan blog ini dan dapatkan
rahasia sukses menjadi guru youtuber.
luar biasa! https://www.kompasiana.com/dedydahlan/58a5228cf37e6159380f9807/kenapa-anda-harus-menjadi-youtuber
BalasHapusIntinya hrs mau berbuat
BalasHapusKerennn
BalasHapus