Sensasi Menjelajah Mesjid Timur Tengah Nan Megah Dalam 1,5 Jam
Hidup adalah sebuah perjalanan yang penuh
kejutan, nikmati saja
--Taufik “Uieks” Hidayat--
Tidak banyak orang yang mendapat kesempatan
untuk menjelajah banyak tempat dan melihat keanekaragaman adat, seni, dan
budaya di luar daerahnya sendiri, namun Pak Taufik “Uieks” Hidayat bukan hanya
sudah bepergian ke berbagai negara di belahan dunia, beliau juga mendokumentasikan
kisah – kisah unik dan menariknya dalam berbagai perjalanan tersebut dalam
bentuk tulisan inspiratif. Hal ini membuktikan kepada dunia, bahwa banyak manfaat
yang diperoleh jika kita melakukan perjalanan – perjalanan yang luar biasa ke
banyak negara. Tertarik untuk mengetahuinya ? Berikut ini adalah penuturan
beliau dalam kegiatan Belajar Menulis Gelombang 4 tadi malam.
“Nama saya Taufik Hidayat. Saya berprofesi
sebagai dosen. Hobi saya adalah traveling dan juga menulis. Saya memiliki beberapa
blog yang biasa saya gunakan untuk menuangkan tulisan perjalanan saya.”
Demikian beliau membuka sesi sharing.
Pak Taufik menjelaskan bahwa selain menulis di
blog, beliau juga menulis beberapa buku traveling, baik secara tunggal maupun
antologi. Berikut di antaranya :
Pada buku yang beliau tulis ini, beliau
mengisahkan perjalanan ke mesjid – mesjid yang ada di dunia, tepatnya di lebih
dari 50 negara yang ada di 5 benua.
Buku Antologi
Kecintaan beliau akan dunia traveling dan
menulis, juga dibuktikan dengan banyaknya artikel yang beliau tulis di berbagai
majalah baik intisari angkasa, garuda, dll Bahkan di antara artikel yang beliau
tulis, ada juga yang ditulis menggunakan Bahasa Inggris. Pak Taufik mengakui
bahwa memang beliau menguasai beberapa bahasa asing, seperti : Bahasa Inggris,
Bahasa Jerman, Bahasa Spanyol, Bahasa Arab, dll. Penguasaan bahasa asing tersebut
didapat oleh beliau dengan cara mengikuti kursus,seperti belajar Bahasa Jerman
di Goethe Institute, namun ada juga yang diperolehnya secara otodidak. Menurut
penulis, pemerolehan bahasa asing tersebut juga dipengaruhi oleh latar belakang
pendidikan beliau yang merupakan alumni Timur Tengah di UI.
Kepiawaian Pak Taufik dalam menulis, tak lepas
dari keterampilannya dalam mengobservasi obyek – obyek yang akan dituliskannya.
“Saya menulis dengan observasi . Melihat
mengamati dan kemudian sedikit Menganalisa sambil mencoba mencari informasi
lebih dalam tentang tempat yang kita kunjungi melalui wawancara atau juga
brosur atau papan informasi” Ujarnya.
Bagi penulis yang ingin mencoba menuliskan
kisah perjalanannya, Pak Taufik membagikan tips sebagai berikut :
1.
Fokus pada hal unik dan ciri khas tempat yang
dikunjungi
2.
Pelajari sejarah dan bahkan latar belakang
budaya serta situasi latar belakang politik di kota atau negara yang kita
kunjungi
3.
Pelajari bahasa lokal untuk memperkaya sumber
tulisan kita
4.
Tuliskan judul dengan nama yang sudah kita
kenal. Misalnya jalan utama di Kota Tblisi yaitu Rustavellli Avenue kita juluki
Malioboro.
Berikut ini adalah contoh
kisah - kisah perjalanan Pak Taufik ke negara - negara eks Soviet :
Luar biasa ! Itulah satu kata yang penulis
simpulkan setelah membaca tulisan – tulisan perjalanan Pak Taufik. “Baca
tulisan Pak Taufik, seolah - olah kita ikut jalan - jalan bersama beliau,” kata
Omjay
Dalam satu kisah perjalanan beliau di Belarus,
Pak Taufik menggambarkan dengan sangat detail tentang nuansa – nuansa yang
berhasil beliau dokumentasikan melalui tulisan berikut “Yang di Belarus
misalnya, di tengah musim salju dengan cuaca minus 160, saya menemukan sebuah masjid yang megah dan berkenalan
dengan muslim lokal yang berasal dari Aljazair . Dalam kesempatan itu juga,
saya menikmati sup dan roti yang hangat selesai sholat Jumat. Saya merasakan
nuansa persahabatan dan kekeluargaan dari orang – orang yang saya jumpai sekalipun berbeda budaya. Namun
justru dari perbedaan itu, saya jadi banyak mengenal budaya setempat serta sejarahnya
yang mengagumkan.”
Beliau juga mengungkapkan tentang mesjid –
mesjid di 5 benua yang menurutnya unik dan menarik seperti berikut ini :
1.
Di Kota Tblisi, Ibukota Georgia yang merupakan
negara eks Soviet di Kaukasus, ada mesjid di mana sunni dan syiah melaksanakan
sholat bersama – sama. Baca artikelnya di sini :https://www.kompasiana.com/taufikuieks/5591680a93fdfdf10c8b4567/di-masjid-tbilisi-sunni-dan-syiah-ibadah-bersama
\
2.
Di Riga, Latvia yang merupakan negara eks
Soviet di Baltik, ada mesjid yang pintu masuknya selalu tertutup dan memakai
PIN untuk bisa masuk di dalamnya. Berikut adalah kisahnya : https://www.kompasiana.com/taufikuieks/5ab1a25bcf01b40476709cc5/berkat-no-pin-3469-bisa-masuk-ke-masjid-miras-di-riga-latvia
Selain menjelajah mesjid – mesjid di lebih dari
50 negara, Pak Taufik juga mengatakan bahwa beliau suka jalan – jalan ke makam
dan kuburan, lho. Wah, seram ya. Tapi jangan bayangkan bahwa makan dan
kuburan yang beliau kunjungi itu seperti yang ada di kampung kita ya. Tentunya
aalsan beliau, tak lain dan tak bukan adalah karena makam dan kuburan itu
mempunyai keunikan dan hal yang menarik, misalnya mengandung fakta sejarah,
sosial, dan budaya.
“Jarang yang tahu kalau lapangan merah di Moskwa
adalah sebuah Necropolis alias pemakaman. Di temboknya dimakamkan tokoh besar
seperti Yuri Gagarin bahkan ada Stalin dan Presiden Soviet. Juga
ada Museum Lenin bahkan ada orang Amerika yang jadi pahlawan Soviet
komunis." Tutur beliau. Selengkapnya di https://www.kompasiana.com/taufikuieks/576a02cef37e610805b5d468/kisah-orang-amerika-yang-jadi-pahlawan-di-soviet-rusia
“Kremlin adalah semacam alun – alun. tidak hanya
ada di Moskwa, namun setiap kota besar di Soviet, pasti terdapat Kremlin. Nah, salah
satu yang indah adalah di Kazan Republik Tatarstan. Bahkan ada masjidnya yang
juga merupakan salah satu mesjid yang paling indah di dunia.” Imbuhnya.
Berikutnya, Pak Taufik menceritakan proses yang
biasa dilakukan oleh beliau untuk dapat menghasilkan tulisan yang menginspirasi
pembaca kisah perjalanannya, yaitu : mengamati obyek – obyek yang menarik
dengan tekun dan teliti, memilih fokus tulisan dari hasil pengamatan, Setelah
itu, tangkap momen – momen terbaik dengan foto dan berceritalah dengan
menggunakan kata – kata yang kaya makna. Banyak obyek yang bisa kita amati,
misalnya : bentuk bangunan maupun kehidupan masyarakat nya. misalnya salah satu
ciri Rusia atau Uni Sovyet adalah orangnya yang dingin.
Bukan hanya mengabadikan momen – monen terbaik dalam
perjalanannya, Pak Taufik juga menceritakan kisah unik dan menarik seperti saat
beliau berjuang untuk mencari mesjid di Moskwa sewaktu Google Map belum ada,
kejadiannya sekitar Tahun 2008.
Selain itu, ada kalanya perjalanan yang beliau
lakukan juga penuh kejutan, seperti saat beliau melakukan perjalanan ke negara
bayangan Soviet. Saat itu beliau ingin ziarah ke makam Tito malah ketemu jejak
Bung Karno.
Prinsip Pak Taufik, “Yang penting kalau menulis
tentang traveling mengalir saja, karena hidup kita sendiri sesungguhnya suatu
perjalanan yang penuh dengan kejutan yang nikmat. Karena itu nikmati saja
segala kejutan dan bacalah dunia dengan mata hati dan jiwa. Di sana terlukis
dengan bahasa visual yang universal, keindahan dunia dengan segala misteri dan
pesan yang penuh makna
Menurut beliau. untuk destinasi traveling
sebenarnya dalam negri juga banyak yang indah dan menarik. Tapi Rusia dan eks
blok Soviet penuh dengan kejutan karena jarang orang Indonesia jalan - jalan ke
sana. Bagaimana, Anda tertarik untuk menjelajah
keindahannya ?
Kesimpulan :
Menulis khususnya traveling itu mudah, caranya
:
1. Tulis saja apa yang kita lihat
2. Kembangkan dengan cakrawala sosial budaya
dan unsur lain yang menarik
3. Kalau berbentuk artikel usahakan judul yang
menarik
4. Be yourself .. gunakan gaya bahasa yang kita
nyaman
5. Jangan tunda . mulai menulis besok
Yesss berhasilll teruslah semangatt yukk
BalasHapusSiap, Bu. Semangat !!!!
BalasHapusMantap bu
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusTrm ksh, Pak
BalasHapusMantap buk,,, saya suka tulisan yg ini,,,, seni menulisnya kelihatan,,,, amazing buk tere
BalasHapusMksh, Pak. Aduh, seni menulis seperti apa tuh, Pak. Hehehe
HapusMksh, Pak. Aduh, seni menulis seperti apa tuh, Pak. Hehehe
HapusHebat bu tere...
BalasHapusJudulnya amazing bu Tere, fokus di 1,5 jam 👍😊.
BalasHapus