Apapun yang Anda Kerjakan, Tidak Akan Gagal Setelah Membaca Ini






Apakah Anda pernah mengalami sebuah kegagalan dalam hidup Anda ? Misalnya dalam pekerjaan atau dalam kehidupan sehari - hari Anda bersama keluarga dan di tengah masyarakat ? Jangan kuatir, artikel berikut ini akan mengajak Anda untuk bertransformasi dari kegagalan menjadi kesuksesan.

 
Sahabat Cikgu Tere, sebagai seorang guru, tentunya kita sangat menginginkan agar anak - anak yang kita didik dapat berhasil meraih prestasinya. Beragam strategi kita gunakan agar kita dapat lebih leluasa dalam membantu siswa - siswa kita memunculkan potensi - potensi yang kita miliki. Namun, apa daya, di antara sekian puluh siswa yang ada di kelas kita, hampir pasti ada siswa yang dikatakan sebagai siswa yang kurang berhasil, karena pencapaiannya belum memenuhi standar yang ditetapkan (KKM). 

Pun demikian, dalam pekerjaan kita yang lain, misalnya ketika mengikuti sebuah perlombaan kreativitas guru, ternyata usaha yang sudah kita kerahkan semaksimal mungkin masih belum bisa menjadikan karya kita menjadi karya yang terbaik dan kita gagal menjadi juara. Apa yang Anda rasakan ? Apakah Anda kecewa ? Sedih ? Marah ? Merasa tidak adil ? Semuanya terdengar sangat manusiawi. Karena salah satu motif alami yang kita miliki adalah motif berprestasi. 

Banyak orang yang terus gagal dan enggan untuk berusaha kembali, namun ada juga orang yang berusaha bangkit dari kegagalannya tanpa pernah menghitung berapa kali ia gagal, karena baginya yang terpenting adalah berapa kali ia akan sanggup berdiri lagi dari kegagalannya. 

Pasti Anda mengetahui bagaimana seorang Thomas Alva Edison merasakan kegagalan sampai ribuan kali dalam proses penemuannya. Edison juga manusia biasa, namun ketika ditanya tentang ribuan  kegagalan yang dialaminya, Edison mempunyai jawaban yang sangat kreatif, "Saya tidak gagal, saya menemukan ribuan cara yang belum bekerja". Jawab Edison 

"Orang yang gagal mengeluarkan kreativitasnya sering kali bukan karena tidak mampu, tapi karena salah menciptakan makna dari keadaan, peristiwa, atau realitas." 

Jadi kesimpulannya, kita perlu melakukan transformasi. Apa itu transformasi ? Transformasi dapat dimaknai sebagai proses mengolah atau mencerna untuk melahirkan diri yang baru. Contoh transformasi adalah mengubah mindset gagal menjadi sukses dalam bentuk yang baru. 

Misalnya ketika naskah Anda gagal dibukukan karena writers block, buatlah menjadi artikel tunggal lalu Anda kirimkan ke majalah atau surat kabar. Jika ditolak oleh majalah atau surat kabar, publikasikan di blog komunitas atau blog personal. Bukan tidak mungkin, dari pengalaman ini, justru Anda akan sukses untuk menulis buku tentang perjalanan naskah yang Anda tulis. Sehingga tepat jika dikatakan juga bahwa gagal hanyalah sukses yang tertunda. Demikian juga ketika kita sebagai guru, dalam kasus di atas, ketika ada siswa yang kurang berhasil, kita perlu menciptakan strategi baru yang tepat baginya. 

"Lihat, kemarahanku terbentuk selama 5 minggu, ketidak mengertianmu juga terbentuk selama 5 minggu. Tapi pada setiap minggu tingkat marahku berbeda - beda, tingkat tidak mengertimu juga berbeda - beda. Para ilmuwan perlu cara untuk mengukur tingkat marahku pada minggu tertentu sebagai akibat dari tingkat tidak mengertimu pada minggu spesifik itu. Nah, matematika menyediakan cara untuk mengukur perubahan parsial semacam itu, cara itu disebut.... kalkulus!

Aini terperangah. 

"Umpama kemarahan dan ketidakmengertian dapat diukur dengan jengkal, maka setiap jengkal perubahan kemarahanku adalah tanggapan terhadap setiap jengkal perubahan ketidakmengertianmu, Jengkal - jengkal itu dalam kalkulus disebut....limit!" 

Aini tertegun. 

"A..apa...apakah yang Ibu maksud adalah kata limit yang suka kulihat di buku - buku matematika itu?" 

Kini Guru yang tertegun. 

"Sekian lama kau telah belajar matematika dariku, akhirnya ada juga yang bisa kau tebak dengan benar, Boi!"

Aini sendiri terperanjat bukan buatan. Tubuhnya merinding, matanya berbinar - binar. Dia macam baru terbebas dari hipnotis kekonyolan. Guru takjub melihat moment saat ilmu menyambar seseorang.

Penggalan cerita di atas sengaja saya sertakan pada artikel ini untuk menunjukkan kepada Anda bahwa tokoh utama dalam cerita itu yang merupakan seorang guru, merasa gagal bahkan sampai patah hati karena siswanya sudah bertahun - tahun belajar matematika namun belum mengerti apa yang telah dipelajarinya. Sehingga pada suatu ketika, Guru itu tergerak untuk mencoba strategi baru dan akhirnya hal ini lah yang menjadi awal mula kesuksesan siswanya dalam mencerna setiap konsep matematika. 

Dengan demikian, proses pemaknaan terhadap peristiwa kegagalan sangat menentukan hasil akhir dari perjuangan Anda. Oleh karena itu, marilah kita sadari kembali bahwa sebenarnya Tuhan sudah menjadikan kita sebagai manusia yang dibekali dengan akal pikiran dan kreativitas yang membedakannya dengan makhluk ciptaan yang lain. Dan kreativitas itu yang akan menjadikan diri kita mampu bertransformasi, dari kegagalan menjadi keberhasilan dalam bentuk yang baru. 

Selamat berkreativitas tanpa batas. 






Referensi : 

Hirata, A. (2020). Guru Aini. Yogyakarta: PT Bentang Pustaka.

Latuconsina, H. (2017). Kreativitas Pendobrak Belenggu. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.




Belum ada Komentar untuk "Apapun yang Anda Kerjakan, Tidak Akan Gagal Setelah Membaca Ini"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel