Review dan Uji Keterbacaan Modul Literasi dan Numerasi Jenjang SD Tahap IV
Lebih baik bergerak dalam kegelapan demi mendapatkan seberkas cahaya, daripada diam dalam terang --Cikgu Tere --
Hari ini, saya mendapat berkat yang luar biasa, bagaimana tidak ? Saya didaulat sebagai salah seorang anggota tim penelaah Modul Literasi Numerasi kelas 4 SD dalam kegiatan yang bertajuk Diskusi Kelompok Terpumpun Review dan Uji Keterbacaan Modul Literasi Numerasi Jenjang SD Tahap IV. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pusat Asesmen dan Pembelajaran (Pusmenjar) Kemdikbud.
Dalam arahannya, Ibu Asrijanty, sebagai Kepala Pusmenjar, menyampaikan bahwa modul ini disusun sebagai bahan belajar literasi dan numerasi yang berbasis aktivitas - aktivitas yang mudah dipahami dan menarik bagi siswa. Modul ini juga secara khusus didesain untuk pembelajaran literasi dan numerasi karena literasi dan numerasi adalah keterampilan yang fundamental dalam mempelajari keterampilan - keterampilan yang lain.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa dalam cakupan dan kerangka acuan pemetaan Kompetensi Dasar (KD) nya itu sendiri, bukan hanya mengangkat tentang pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika, melainkan juga muatan / mata pelajaran lainnya seperti Pkn, IPA, dan IPS. Beliau juga menyatakan bahwa tujuan penyusunan modul ini adalah untuk membantu siswa yang tidak dapat mengakses pembelajaran daring.
Modul ini terdiri dari 3 bagian yaitu: modul guru, siswa, dan orang tua yang disusun dalam beberapa tema. Tema untuk kelas 1 sama dengan kelas 2 dan 3, sedangkan tema untuk kelas 4,5, dan 6 sama. Hal ini dimaksudkan agar guru, orang tua, dan siswa mampu melihat dan menganalisis Learning Progression (kemajuan belajar) mereka. Dan hal ini pula yang membedakan buku tematik dengan modul literasi dan numerasi.
Narasumber berikutnya yaitu Ibu Susanti dari Pusmenjar, menyampaikan terkait syarat modul sebagai bahan ajar selama BdR yaitu : harus bisa terbaca dan mudah dipahami. Bu Susan menyampaikan bahwa saat ini pihak Pusmenjar telah melakukan sosialisasi di beberapa provinsi dan kabupaten / kota yang tergabung di Regional 1 dan Regional 2. Daftar lengkap sosialisasi sebagai berikut :
Terkait mekanisme penggunaan modul ini sendiri, Bu Susan menyatakan bahwa ada unsur fleksibilitas. maksudnya, jika sekarang pembelajaran sudah masuk di Tema 2, maka guru, siswa, dan orang tua tidak perlu menggunakan modul ini dari Tema 1, tapi bisa langsung masuk pada Tema 2.
Selain adanya unsur fleksibilitas, berikut ini adalah hal - hal menarik yang terdapat dalam modul:
- Pola kebiasaan belajar rutin (Self Regulated Learning), di tengah pandemi, pembelajaran jarak jauh menjadikan pembelajar, dalam hal ini siswa menjadi pusat pembelajaran. Sehingga diharapkan, mereka mampu menjadikan belajar sebagai kebutuhan. Modul ini dirancang sedemikian rupa dengan urutan aktivitas belajar yang dimulai dengan pesan pagi, dst yang diulang setiap hari, bermaksud untuk menciptakan pola kebiasaan belajar rutin bagi siswa.
- Pemberian warna berbeda dalam setiap aktivitas modul, jika diperhatikan, dalam modul akan terdapat sejumlah aktivitas pembelajaran yang berisi instruksi dengan warna yang berbeda - beda. Hal ini dimaksudkan agar siswa, guru, dan orang tua mengetahui batasan pembelajarannya.
- Isi modul bervariasi, modul literasi numerasi berisi instruksi terkait aktivitas belajar, lembar cerita, jurnal membaca, dan properti (sumber belajar dan alat peraga).
- Adanya pelibatan / peran orang tua, keunggulan dari modul ini yang membuatnya semakin menarik adalah adanya pelibatan peran orang tua. Tujuan utama modul ini adalah untuk membantu memfasilitasi pembelajaran selama BdR. Orang tua dapat berperan dengan lebih maksimal melalui panduan orang tua. Karena seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, bahwa modul ini terdiri dari 3 bagian yaitu panduan untuk guru, orang tua, dan siswa. Jadi, orang tua bukan hanya mengontrol pengerjaan tugas yang dilakukan oleh anaknya dan menandatangani bukti hasil belajar mereka, namun juga terlibat dalam aktivitas pembelajaran yang disajikan.
- Integrasi Karakter dan Kecakapan Hidup, modul literasi numerasi ini didesain dengan mengacu pada Kompetensi Dasar (KD) dari Kurikulum Darurat pada kondisi khusus. Dan setiap KD yang digunakan merupakan KD esensial yang terintegrasi dengan karakter dan kecakapan hidup yang tentunya sangat dibutuhkan untuk pembelajaran bermakna bagi siswa. Contohnya dalam topik pembelajaran mengenai media komunikasi, siswa belajar mengenai cara berkomunikasi dengan orang lain secara santun. Karakter yang dikembangkan adalah santun melalui sikap operasional, menyapa orang lain dengan ramah, mengucapkan salam, dll. Sedangkan untuk kecakapan hidupnya itu sendiri, siswa menerapkan teknik berkomunikasi dalam kehidupan sehari - hari ketika menyapa tetangga di sekitar rumah.
- Ilustrasi yang menarik, sebuah modul akan tampak menarik dengan adanya ilustrasi yang disajikan, baik itu berupa susunan gambar, tabel, grafik, dll. Ilustrasi akan tampak menarik ketika diberi warna yang sesuai dengan komposisi yang tepat. Namun ada kondisi khusus untuk ilustrasi yang akan ditambahkan dalam modul yaitu harus mampu menjelaskan informasi yang akan disampaikan agar dapat lebih mudah dipahami.
- Telaah halaman per halaman
- Instruksi (ke guru dan orang tua)
- Isi (kalimat, kosa kata, gambar, ilustrasi, kegiatan, konteks, warna), apakah kalimatnya mudah dipahami, kosa katanya kompleks atau tidak, gambarnya jelas atau tidak, ilustrasinya tepat atau tidak, kegiatannya yang diilustrasikan harus jelas agar tidak ada bias gender, perhatikan konteksnya, misalnya ilustrasi ikan dengan nelayan. Kemudian, warnanya apakah silau atau tidak ?
- Koneksi ke link atau barcode, apakah link dan barcodenya mudah diakses dan terbaca seperti tujuannya
- halaman, apakah berurutan atau lompat ?
- Apakah kegiatan - kegiatan pembelajaran yang dimuat dalam modul dikenali oleh guru, orang tua dan anak ?
- Apakah kegiatan - kegiatan pembelajaran yang dimuat dalam modul mudah dilakukan anak dengan pendampingan orang tua ?
- Apakah sumber bacaan dan alat peraga mudah didapatkan oleh siswa/orang tua ?
- dll
Terima kasih ilmunya bu Tere...sukses selalu
BalasHapusTrm ksh bnyk, Bu Eva. Sukses utk Bu Eva juga ya.
Hapus